Dahulu, pada bulan Juni Tahun 1984 dirumahnya Bidan Fuad, diatas kasur yang katanya lumayan empuk lah (soalnya dulu lum ada spring bed), lahirnlah seorang laki-laki yang imut-imut (itu pasti), dengan suara tangis yang menggema, meredam keramaian siang hari dan memecah kekhawatiran seorang suami di ruang tunggu. Ehm...katanya kalo ada yang lahir siang hari, nanti udah gedenya penakut, tapi kenyataannya nggak lah (gak salah...wakakaka..). Hari terus berganti, beberapa tahun kemudian, jadilah dia itu sebagai laki-laki kecil imut yang nakal, dengan cara bicaranya yang “cadel”, lum bisa bilang 'R'. Setiap orang yang menjahilinya dia lawan dengan sekuat tenaga yang ada, walaupun semua itu berakhir dengan tangisan dan kemarahan bundanya. Tapi kalo di rumah... cengengnya minta maaf dah...

Singkat cerita, setelah kepindahannya ke rumah yang baru di tengah kebun yang rindang lagi segar, dia berbaur dengan masyarakat yang ada, walau jarak antar rumah satu dengan yang lainya berjauhan, tapi bukan bererti dia harus berdiam malas, hampir setiap rumah tetangga pernah dia masuki, kehadiran dia di tengah teman2 sekampungnya lumayan berpengaruh juga...

Namun, ketika umur bertmbah, ketika sekolahpun berganti jenjang, dari Tingkat dasar di SD Negri Purwawinangun 2 ke Sekolah Lanjutan Tk Pertama di SLTP Negri 1 Kuningan yang dikenal sebagai SMP tertua di Kuningan. Tidak ada yang menarik selama 3 Tahun di SLTP..xixixi...

Tiga tahun berlalu dengan cepat, kemudian dia melanjutkan sekolahnya ke SMU Negri 2 Kuningan yang konon katanya itu SMU Terfavorit di Kuningan, kalo dipikir-pikir, anak ini sekolah di sekolah keren terus tuh..hehe... Di SMU dia dikenal sebagai orang yang gak pandai tapi juga gak bodo, istilahnya “biasa aja”, berbagai organisasi dan kegiatan sekolah banyak dia ikuti, tapi karena masih menganut sistim “lama” akhirnya tinggalkan organisasi-organisasi itu, hanya satu yang bertahan, yaitu di bidang Olah Raga Sepak Bola, emang itu sesuai hobinya, alhasil karena ketekunannya berlatih setiap hari Rabu, Jum'at dan Sabtu sore, dia dinobatkan sebagai penjaga Gawang terbaik 2001 dengan menerima penghargaan berupa tepuk tangan penonton...tapi gelar itu tak bertahan lama, ujung-ujungnya dia dicoret dari tim inti SMUNDA, karena mengalami kecapek an.

Setelah Lulus dari SMU, dia melanjutkan ke jenjang Sekolah Tinggi, entah mengapa memilih STMIK Amikom Yogyakarta jurusan Sistem Informasi, padahal itu bukan kehendak hatinya, tapi keadaan berbicara lain hingga dia lulus pada bulan April 2006 dengan gelar Sarjana Komputer.

Alhamdulillah, migrasinya ke jogja mengentarkannya ke pintu Hidayah, inilah harga mahal yang tak bisa dinilai dengan sesuatu apapun dan datang tak terduga... Subhanallah... di sanalah dia banyak belajar dan mengabdi.